Inilah Sebabnya Mengapa Kita Sangat Sulit Menggambar Sebuah Lingkaran yang Sempurna - Pernahkah kamu bertanya, mengapa kita sangat sulit menggambar lingkaran yang sempurna? Bahkan hal ini diakui oleh par seniman dan ahli kinesiologi. Nah, Zona Imaji akan mengasih tahu sekarang mengapa hal tersebut yang dilihat mudah namun sebenarnya sangat rumit.
Pada awal abad yang ke -14, Paus Benediktus pernah mengirim salah satu pengawalnya ke Tuscany (sebuah daerah di Italia tengah) untuk mengambil lukisan dari sang maestro yang paling mahir di negeri tersebut. Giooto di Bondone. Mendegar keinginan sang paus, Giooto langsung meraih selembar kertas lau mencelupkan tinta, kemudian dia mencoba menggambar lingkaran sempurna.
Lalu, para pengawalnya pun terkeut lalu berkata, “Apakah Anda tidak mempunyai gambar lain selain ini?,” dia menuntut.
“Ini saja sudah cukup dan terlalu banyak,” jawab Giotto balik. “Perlihatkan juga pada orang lain dan lihatlah apakah lukisan ini bisa dipahami,” katanya lirih.
Setelah menerima lukisan lingkaran tersebut, Paus dan berserta para dewannya malah terpesona dan terkagum-kagum melihat kemampuan Giooto yang melampaui pelukis lain. Hal ini pun kemudian dicatat oleh sejarahwan seni Giorgio Vasari.
Kebanyak orang pada umumnya sangat kesulitan untuk menggambar sebuah lingkaran yang sempurna. Rupanya ada keterkaitan antara tangan kita dan korteks visual saat mengolah gambar. Nah, menggambar lingkaran ini ternyata juga membutuhkan kerja sama yang sangat baik antara otot halus dengan kompleksitas struktur lengan.
Situs Braindecoder pernah mencatat, ketidakmampuan bukan karena kemampuan visual kita yang buruk. Hanya saja menggambar suatu bentuk yang sempurna juga membutuhkan ketrampilan yang harus terus diasah.
Masalahnya, menurut seorang peneliti Postdoctoral di laboratorium Psikologi Eksperimental KU Leuven di Belgia, Rebbeca Chamberlain mengemukakan bahwa, ketertampilan ini seringkali tidak dilatih.
“Semakin detail pada sebuah gambar, maka daerah otak yang akan memproses gambar, Korteks visual utama juga akan mempetakan mata untuk medeteksi pola pada gambar tersebut,” katanya, seperti yang sudah dimuat pada lama Newser, Selasa (3/11/2015).
Di sisi lain, seorang profesor kinesiologi di Arizona State University Natalia Dounskaia mengungkapkan bahwa, otak kita lebih suka kesederhanaan dan otak kita akan selalu memilih untuk memutar bersama tunggal.
Baca Juga:
Ketika sedang menggambarkan sebuah lingkaran, bagaimanapun, otak harus meninggalkan zona kenyamanannya. Lingkaran adalah salah satu bentuk yang paling sulit untuk digambarkan,” kata Dounskaia.
Dengan cara memaksa siku, bahu dan siku juga ikut terkoordinasi membuat lingkaran, kemudian hal tersebut juga membutuhkan sensorik otak. Padahal hal ini hanya akan memberikan otak kita perkerjaan tambahan.
Tambahkan komentar kamu EmoticonEmoticon